Titik jenuh
membuat hubungan terus berjalan, namun rasa cinta menghilang memudar perlahan
tanpa terasa. Berbeda dengan pasangan yang mengalami masalah, mungkin rasa
cinta mereka menghilang karena perasaan emosi dan memungkinkan rasa cinta itu
kembali lagi setelah emosi mereda. Atau ketika ada kasus perselingkuhan, rasa
cinta betul-betul hilang karena sebuah kesalahan dan tidak akan ada yang
menyesal ketika hubungan itu berakhir. Namun, ketika sebuah rasa cinta memudar
tanpa terasa diakibatkan rasa jenuh tersebut, satu pihak yang ditinggalkan
dijamin akan merasa sangat sesak karena merasa telah gagal membahagiakan
pasangannya.
Berikut ciri-ciri
pria atau wanita yang mulai memasuki titik jenuh:
1.
Dia memanggilmu dengan panggilannya bukan karena
saying, tapi karena sekedar sudah terbiasa memanggilmu dengan panggilan itu.
Ini sangat mudah terasa karena kamu sudah mengenal pasanganmu. Contoh: Dia
memanggil kamu ‘sayang’ tidak dengan perasaan sayang yang tulus, tapi seperti
nama saja.
2.
Lupa adalah hal yang wajar, namun apabila
bertanya hal yang sama 2 kali dijarak waktu yang singkat itu tanda dia mulai
tidak mendengarkanmu. Contohnya, dia menanyakan apakah kamu sudah makan,
setelah itu ngobrol, lalu menanyakan apakah kamu sudah makan untuk kedua
kalinya. Hal ini menandakan dia mulai bosan bicara denganmu namun dia tetap
menghubungimu untuk menjaga perasaanmu atau dia mempunyai target untuk
mempertahankan hubungan walaupun sebenarnya dia ingin mencoba melihat-lihat
yang lain, namun tak berani.
3.
Dia menghubungimu duluan, namun dia tidak tahu
apa yang ingin dibicarakan. Ketika kamu tak mampu menghadirkan bahan
pembicaraan yang menarik, maka dia akan berbicara sesuai aturan saja, seperti
bertanya sudah makan atau belum.
4.
Dulu ketika baru jadian dia menghubungi dengan
berapi-api, mengirim sms dengan isi sepanjang sungai, menelpon bercerita sampai
kamu tak punya kesempatan bicara. Namun ketika dia berada dititik jenuh, dia
hanya membalas sms kamu, paling banyak 5 kata. Dan pada saat itu kamu akan
bingung bagaimana mengembangkan pembicaraan dan memungkinkan kamu juga terjatuh
dititik jenuh.
5.
Dia tidak lagi mengatakan “ya” untuk
nasehat-nasehat yang biasa kamu lontarkan, jelas dengan alasan dia bosan
menuruti nasehat-nasehatmu. Contoh: jangan telat makan tapi dia telat makan,
atau jangan begadang bila tak ada urusan penting, namun dia begadang dengan
alasan yang tak jelas. Apabila ini terjadi, jelas titik jenuh sudah membuat
rasa cintanya mulai memudar.
6.
Ketika jalan, dia lebih banyak diam. Kamu
memulai pembicaraan dia hanya merespon dengan jawaban yang menyulitkanmu untuk
melanjutkan pembicaraan. Itu tanda dia bosan dan ingin menghentikan topik yang
sedang kamu bicarakan. Mungkin, memang topik mu belum menarik baginya, namun
ketika kamu sudah menggantinya berkali-kali tetap mendapat respon yang sama
maka sudah dapat dipastikan bahwa dia berada di titik jenuh. Kadang mungkin
kamu bertanya,”kok diam aja?”, atau “kok jawabannya dingin?”. Dia, biasanya
cewek, pasti akan menjawab dengan jawaban “mengantuk” atau “pusing”. Pada saat
itu kalian tidak dapat men-judge mereka berbohong, karena memang mungkin itu
yang dia rasakan ketika mengobrol sambil berada di titik jenuh.
7.
Kemesraan menghilang, ketika dijalan, khususnya
wanita, dia semakin jarang memelukmu. Walaupun dia orang yang terbiasa memeluk
ketika dijalan, pelukannya akan terasa longgar dan tak sehangat dulu lagi. Bagi
beberapa wanita dia akan lebih memilih becanda dijalan, untuk menutupi
kejenuhannya. Contohnya, dia lebih memilih menggelitiki mu sesekali daripada
memelukmu. Walaupun pelukan itu dapat membuat kehangatan dan kemesraan
laki-laki terjaga terhadap pasangannya, dia akan tetap memilih tidak karena
kejenuhannya akan terasa oleh laki-laki itu ketika dia tetap memaksakan
memeluk.
Satu hal yang
mungkin disalah kaprahkan ketika titik jenuh meghampiri khususnya wanita. Titik
jenuh adalah suatu hal yang dapat menghancurkan hubungan tanpa disadari. Namun,
kebanyakan pasangan membiarkan keadaan ini menggantung. Banyak pihak yang
berpikir apabila dia berada di titik jenuh maka pasangannya lah yang harus
membawanya keluar. Padahal, ketika mereka berada di titik itu, sikap mereka
akan membawa pasangan mereka masuk ke titik jenuh juga, hingga akhirnya
keduanya sama-sama terperangkap. Ketika keadaan ini terjadi tak aka nada yang
menolong pasangan ini.
Maka, yang
seharusnya ketika kalian berada dititik jenuh adalah selamatkan diri kalian
sendiri. Apabila kalian ingin melanjutkan, jangan jadi manja, hargai usaha
pasangan kalian. Namun, apabila pasangan kalian tak ada usahanya, terbukalah.
Ketika itu belum juga membantu, lebih baik kalian pertimbangkan untuk
melanjutkan hubungan tersebut.