Friday, December 13, 2013

ORIENTAL BAY OWL



Burung Hantu Populer di Kalimantan
Karena pengetahuan luas anda berguna untuk menyayangi partner anda!

Oriental Bay Owl (Obay)

          
Pengenalan:
Oriental Bay Owl juga dikenal sebagai Asian Bay Owl, di Banjarmasin para pencinta burung hantu senang memanggil mereka Obay. Burung hantu yang terlihat dengan bentuk yang tidak biasa ini termasuk burung hantu berukuran kecil dan memiliki sayap yang pendek dan berbentuk agak bulat.

Penjelasan:
Wajahnya yang lebih panjang berwarna putih , dengan dada bidang yang berwarna coklat kacang hingga bagian matanya. Bulu lingkaran wajahnya cenderung berwarna kehitaman ataupun berwarna coklat kacang. Dahinya berbentuk huruf V dan sering berwarna abu-abu kecoklatan dengan bagian atas V-nya mencapai bagian mahkotanya. Matanya berwana coklat gelap ataupun hitam kecoklatan, dan relative berukuran besar. Kelopak matanya berwarna agak putih. Paruhnya berwarna kuning krim atau agak pink.
Warna mahkota dan tengkuknya merah kecoklatan. Disorot dengan lapisan warna coklat kehitaman. Mantel dan punggungnya hingga kebagian atas ekor berwarna merah kehitaman yang agak pucat, dengan warna dasar bulu yang sebenarnya berwarna cerah.  Bagian terluar dari bulu sayap utamanya (bulu ke 9 dan 10) berwarna berwarna putih dan dilapisi dengan warna hitam atau merah pekat. Bagian bulu ke 7 dan ke 8 juga memiliki warna putih namun berada dibagian ujung bulu.
Bulu tenggorokannya berwarna krim, bagian bawahnya berwarna vivid pucat dan agak coklat kekuningan, dan berbintik-bintik kecil yang berwarna agak hitam. Kakinya berbulu ke merah mudaan hinggi keujung jari, dengan cakar yang warnanya lebih pucat dari warna kakinya.

Ukuran:
Panjangnya mencapai 22.5 – 29cm. Panjang sayapnya berkisar 172 – 237 mm. Panjang ekor 168 -239 mm. Beratnya 255 – 308 gr. Para Obay betina berukuran lebih besar dibandingkan para pejantan.

Kebiasaan:
Obay hewan yang aktif total dimalam hari yang membuatnya hanya berteduh didalam lubang pohon ketika siang hari. Mereka juga sering berteduh di dahan yang tertutup daun palem, atau bertengger di kayu rotan yang bengkok dan tingginya sekitar 2 meter saja dari permukaan tanah didalam hutan. Burung hantu ini tidak bersikap waspada saat sedang berteduh dan sangat mudah untuk dijangkau makhluk daratan.

Suara:
Obay melakukan panggilan dengan urutan 4-7 kali yang mana suaranya akan semakin nyaring dan nyaring lagi, dengan suara panggilan yang terdengar melankolis dengan tempo 2 panggilan per detik. Panggilan dapat berlangsung hingga 8 detik, dan dimulai dengan nyaring, dan panggilan sisanya akan lebih terdengar meninggi. Panggilan ini akan terus diulang-ulang. Siulan ini biasanya diselingi dengan siulan yang masih terdengar sama namun sebetulnya berbeda, seperti Kliit Kliit Kliit atau Kliik Kliik Kliik saat burung ini berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Mereka cenderung memulai panggilan saat senja mulai datang. Burung hantu jenis ini akan lebih sering bernyanyi saat musim bertelur tiba, paling sering terjadi saat tengah malam.

Makanan:
Obay sangat gemar memakan hewan pengerat kecil (seperti tikus pohon atau tikus putih), kelelawar, burung kecil, kadal, katak, dan serangga besar seperti belalang besar dan kumbang tanduk. Mereka berburu dengan meluncur kearah mangsa lalu membawanya kedahan pohon, sesaat mereka berdiri didahan untuk mengeratkan cengkraman, dan kembali terbang ke langit-langit hutan untuk membunuh mangsanya disana. Kemampuan luar biasa ini dapat mereka lakukan karena mereka memiliki sayap yang pendek membulat tersebut. Mereka juga cenderung berburu didekat air.

Ternak:
Musim bertelur mereka pada bulan Maret hingga Mei untuk wilayah Nepal dan Sikkim. Di wilayah Jawa, telur mereka terlihat pada bulan Maret hingga Juli. Sarang mereka berada di lubang pohon, rongga dipohon rotan, ataupun gua-gua. Pernah juga ditemukan bersarang di helaian-helain daun palem di pulau jawa. Mereka dapat mengeluarkan 3- 5 telur dengan ukuran 38.0-40.6 x 30.2-31.1mm, dengan interfal waktu 2 hari. Pengeraman dimulai dengan menghangatkan telur yang  pertama keluar dengan sang pejantan yang menjadi pasangan sebagai pemasok makanan untuknya. Berapa lama mereka mengerami dan berapa lama pembentukan bulu Obay-obay muda masih belum diketahui.


Penyebaran:


















Status :
Langka

0 comments:

Post a Comment